Kamasanpost, masa rakyat yang menghuni pegunungan tengah tepatnya Wamena atau yang disebut juga, Mbalim, Agamoa berkumpul dan memadati lapangan terbuka Sinapuk.
Dalam memont ini peserta yang hadir merupakan dari Masyarakat Adat Sedunia, terlihat masyarakat adat yang mewakili masyarakat ada kepulauan Pasifik ikut mengambil bagian pula.
Masa setempat, yang hadir merupakan dari sudut pelosok kota Wamena, jumlah dari masa tersebut diperkirakan 2000an masa, yang terdiri dari orang dewasa, orang tua dan anak-anak
Aksi ribuan rakyat ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Pribumi Internasional yang jatuh pada tanggal 9 Agustus 2008 sesuai resolusi PBB No. 49/214 tanggal, 23 Desember 1994. Kuat dugaan, pengibaran Bintang Kejora dan tuntutan kemerdekaan sejalan dengan semangat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah mengadopsi sebuah deklarasi yang memberikan hak-hak bagi masyarakat pribumi di seluruh dunia, termasuk hak masyarakat pribumi untuk menentukan nasib sendir
Memont ini merupakan puncak dari adanya ikatan erat masyarakat ada seduai yang biasa juga disebut dengan ‘Indegeneus Piple’ Baca selengkapnya
Seorang Tertembak Mati
Papua Comunity, 8.10.2008
Label:
News Line
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar
Tulis dan Kirim Komentar Anda