KNPB, Port Numbay 22 February 2010. Ribuan masa aksi rakyat Papua melakukan demonstrasi dan duduki kota Port Numbay ( ibu kota propinsi Papua). Dalam aksi kali ini, masa aksi yang tergabung dari berbagai organisasi perjuangan yang di akomodir oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) melalui komisi diplomasinya. Komisi HAM dan Demokrasi, menyeruhkan kepada Pemerintah Indonesia melalui kaki tanggannya pemerintah propinsi Papua. Dalam orasinya menuntut pemerintah Indonesia segerah bertanggung jawab atas pelanggaran – pelanggaran HAM yang terjadi di bumi Papua sejak tahun 1961 samapi saat ini.
Kota Numbay sempat macet di berbagai akses jalan dan lumpuh segalah aktifitas, masa aksi rakyat Papua datang dari berbagai sector di kota Port Numbay, aksi dimulai pukul 08:00 waktu Papua, masa aksi berkumpul di beberapa sector, setibanya masa di depan Taman Imbi masa langsung dihadang oleh kesatuan POLRI walau begitu tidak menimbulkan hal-hal yang krusial, pihak kepolisian terlihat melakukan proses pembiaran terhadap kondisi aksi. Biarpun tidak ada komando atau pernyataan resmi oleh kapolda Papua, pihak kepolisian Papua mengijinkan masa aksi rakyat Papua Barat untuk menyampaikan berbagi aspirasinya ke DPRP.
Setelah masa aksi tiba di kantor DPRP Papua pada pukul 12 siang waktu Papua, masa aksi langsung melakukan Orasi-Orasi politik. Dalam orasinya masa aksi rakyat Papua Barat berjanji akan terus melakukan aksi protes selama ketidak adilan terjadi di tanah papua.
Berikut pernyataan Rakyat Papua;
Pemerintah Indonesia segerah bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di bumi Papua.
Setelah masa aksi tiba di kantor DPRP Papua pada pukul 12 siang waktu Papua, masa aksi langsung melakukan Orasi-Orasi politik. Dalam orasinya masa aksi rakyat Papua Barat berjanji akan terus melakukan aksi protes selama ketidak adilan terjadi di tanah papua.
Berikut pernyataan Rakyat Papua;
Pemerintah Indonesia segerah bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di bumi Papua.
- Segerah bebaskan TAPOL & NAPOL Papua.
- Segerah Tari militer Organik dan Non Organik dari Bumi Papua.
- Menolak dengan tegas KODAM II Papua.
- TNI/POLRI stop mengejar dan membatasi ruang demokrasi aktivis HAM Papua.
- Segerah berikan ruang sebebas –bebasnya kepada Perss Nasional maupun Internasional di bumi Papua.
Aksi berlangsung aman dan terkendali, setelah menyampaikan orasi Politik, masa langsung membubarkan diri dengan tertip.
Walak Nabura.....Ap Nggain kilungganak Nabur Wah...Wah...Wah....Wah....